Sosial Media
0
News
    Home Berita

    UMKM Pondok Petir Ikut Virtual Akad Massal KUR dari Surabaya: Harapan Akses Kredit Dorong Lapangan Kerja Lokal

    "Bagi UMKM Pondok Petir, koneksi virtual ke Surabaya menjadi lebih dari sekadar seremoni digital. Ia adalah simbol harapan baru..."

    2 min read

    Anggota UMKM Pondok Petir, Marliana Fitriani, Wita Rahmawati, Novia Irawati mengikuti kegiatan akad massal Kredit Usaha Rakyat (KUR) nasional secara virtual

    Penulis: Agnes | Foto: Novia Irawati | Editor: Seila Cun


    UMKMPONDOKPETIR.ID- Dari ruang Baleka Depok, tiga pemilik usaha kecil dari UMKM Pondok Petir, Marliana Fitriani, Novia Irawati dan Wita Rahmawati, mengikuti dengan khidmat momen Akad Massal Kredit Usaha Rakyat (KUR) nasional yang digelar secara virtual dari Surabaya, Selasa (21/10/2025).

    Meski hanya melalui layar Zoom, semangat nasional untuk memperluas akses pembiayaan bagi 800.000 debitur seakan turut bergema hingga ke pelosok Depok

    Acara yang dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto itu menandai langkah strategis pemerintah dalam memperkuat peran UMKM sebagai motor penggerak ekonomi rakyat.

    Dari Baleka Depok, Wakil Wali Kota turut memberi sambutan semangat kepada peserta daring, sementara Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) yang terlambat hadir, tetap menjadi sorotan para pemilik usaha lokal yang menanti arah kebijakan baru.

    “Kami bersyukur bisa terhubung secara online, mewakili ratusan UMKM Pondok Petir yang haus akan dukungan pembiayaan,” ujar Novia Irawati.

    Kehadiran Airlangga Hartarto di Surabaya menegaskan komitmen pemerintah terhadap pembiayaan murah yang berdampak langsung pada penciptaan lapangan kerja.

    Seusai penandatanganan akad dengan Bank BJB untuk wilayah Jawa Barat, rombongan pejabat melanjutkan pertemuan dengan Gubernur Dedi Mulyadi di kantor Wali Kota Depok.

    Dari Pondok Petir, gema optimisme ikut terasa.

    “Usaha kecil seperti kami bisa menyerap 5–10 tenaga kerja lokal jika mendapat dukungan KUR,” kata Wita Rahmawati.

    Ia berencana menggunakan program ini untuk mengembangkan produk makanan olahan dan membuka peluang kerja bagi ibu rumah tangga sekitar.

    Tak hanya KUR, peluncuran Kredit Perumahan Debitur (KPD) juga menjadi sorotan peserta daring. Program ini ditujukan untuk mengatasi backlog perumahan di Jawa Barat dan memberikan fasilitas tempat tinggal layak bagi pelaku UMKM yang beroperasi dari rumah.

    “Bukan hanya modal usaha, tapi juga solusi keluarga. KPD bisa bantu bangun rumah produksi layak di Pondok Petir,” ujar Wita.

    Menurutnya, program ini menjadi pendekatan holistik: UMKM yang kuat dapat meningkatkan kesejahteraan warga sekaligus memperbaiki kondisi hunian di daerah.

    Data Kementerian Koperasi dan UKM mencatat, sektor UMKM menyumbang 61 persen PDB nasional dan menyerap 97 persen tenaga kerja. Namun, akses pembiayaan masih menjadi tantangan utama bagi komunitas akar rumput seperti di Pondok Petir.

    Acara daring ditutup dengan penandatanganan massal di Surabaya dan doa bersama virtual. Meski Gubernur Dedi Mulyadi hadir belakangan, kehadirannya tetap memberi warna tersendiri dan menambah dinamika acara.

    Bagi UMKM Pondok Petir, koneksi virtual ke Surabaya menjadi lebih dari sekadar seremoni digital. Ia adalah simbol harapan baru. Dengan sinergi antara KUR dan KPD, para pemilik usaha yakin dapat menciptakan ribuan lapangan kerja lokal dan berkontribusi pada pemulihan ekonomi nasional.



    Bersatu Kita Kuat, Bersama Kita Hebat

    Tags: #UMKMPondokPetir #UMKMKelurahanPondokPetir #Kampung1000UMKM #UMKMDepok #UMKMKotaDepok #UMKMBojongsari #UMKMBosama #UMKMJawaBarat #UMKMJabar

    Komentar
    Additional JS